Follow Us:

RSS

Wellcome to Our Website

We are working on our website design. We are sure this new website will completely blow your mind! Subscribe by entering your e-mail below to stay updated on our progress.

Launching
comeback
launchpad

Sabtu, 18 Juni 2011

Sampai saat ini, aku masih manusia tak punya apa-apa

Wajah-wajah di sekitarku menampilkan wajah-wajah kebahagian. Tersenyum. Tertawa. Berbeda denganku. Detik ini, waktu ini, minggu-minggu ini, sebulan ini. Aku tak bisa jika selalu aku yang mengalah. Sepertinya semua ini harus diakhiri. Maaf, bukan aku tak tahu terima kasih. Bagiku engkau adalah kesejukan yang mengaliriku sejak awal. Tapi, kesejukan itu telah berubah. Bukan engkau yang berubah. Tapi, aku. Aku yang merasa kecil di depanmu. Aku yang merasa hina di depanmu. Aku yang menjadi benalu di kehidupanmu. Aku yang selaku merepotkanmu. Aku yang tak bisa menerima kekuranganmu meski aku pun tak lebih baik darimu.

Aku hanya memandang ini sebagai kekejian kehidupan. Tak apalah aku mengkambinghitamkan kehidupan. Karena aku tak bisa bersuara jika berada di depanmu. Bibirku kaku. Mulutku bungkam karena aku merasa tak pantas menggugatmu. AKu tak pantas meminta perubahan. Ya, sekali lagi karena aku memang tak lebih baik darimu.

Justru akulah yang sampah. Sampah yang kau angkat dari kotaknya dan sampai saat ini bau busuk tubuhku belum bisa aku hilangkan. Hingga engkau merasa lelah. Benci. Dan akhirnya aku membaca engkau menghindariku. Memilih untuk menjauh karena aku hanya membebani kehidupanmu.

Maaf, hubungan ini harus diakhiri. Bukan karena aku tak berterima kasih tapi lebih karena aku sadar diri siapa aku ini.

Aku menyerah

Semua memang karena aku tak bisa mengendalikan diri. Aku tak bisa berbuat lebih dari yang aku inginkan. Aku hanya berangan-angan tanpa mau berusaha keras mewujudkannya.

Aku lemah. Semua begitu menghimpitku. Aku menyerah.

Rabu, 04 Mei 2011

Kebebasan

Mungkin inilah kesombonganku. Aku nggak mau ada yang komentar dan aku merasa kakiku diikat. Aku meman benci setiap kali ada yang mengomentariku. Khususnya jika kejelekanku. Dan itulah kejelekanku. Belum begitu ikhlas jika aku dikomentari.

Sayangnya, sifat itu seperti sudah mendarah daging. Itulah aku dan aku ingin merubahnya...

Diary Khar

Setiap waktu dalam kehidupan ini patut untuk dikisahkan ulang

About LeetPress

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Popular Posts

Pengikut

Archives